Rasakan saja!


Entah apa yang menyerangku kali ini, rasa hati sering murung daripada ceria, padahal amanah telah menumpuk dan membukit. Kebangkitan atas rasa percaya diri agaknya masih lama jika sekedar di nantikan, tapi mesti dikejar.

Itulah rasa yang aku pendam, rasa yang aku muntahkan dalam malam2 indah bersama Sang Kekasih, menjadikan curahan hati itu sebagai tetesan asin dari mata yang mengalir saja bagai air bah.

Ujian semeseter, amanah di BEM, maisyah, seolah berkejaran untuk ingin di dahulukan, tapi yang namanya kompetisi mesti ada yang terdahulukan atau di dahulukan. Tapi apa?

Gak jelas, gak nyata, seperti dunia maya, ada sekedar tatapan mata, tak tersentuh jasad, tapi termakan jiwa. bagaimana sebenarnya rasa ini?

Hah…coba kalian rasakan saja hati ini, kalian akan dapatkan rasa gundah, ‘azzam, dan berbagai macam rasa seperti gado-gado yang sekarang terhidangkan di hati ini.


Tinggalkan komentar